Selasa, 25 November 2008

TAGANA KULONPROGO LATIHAN PENYEGARAN DI PANTAI GLAGAH



Minggu, 23/11/08 Tagana Kulonprogo melakukan latihan penyegaran untuk menjaga ketrampilan dan kewaspadaan akan banyaknya bencana yang setiap saat terjadi. Banyaknya titik rawan bencana yang terjadi di Kulonprogo, menjadikan tagana Kulonprogo ekstra keras dalam melakukan pemantauan. Ditambah medan toprografi yang khas kulonprogo dengan jajaran pegunungan menoreh dan patai selatan yang kesemuanya memiliki tantangan pergerakan tersendiri.

Dalam pelatihan ini sendiri personel Tagana dibagi dalam tiga kategori pelatihan, Recue, Water Rescue, Selter/Tenda. Masing-masing kategori ini dibekali pelatihan yang spesifik untuk meningkatkan keterampilan dalam memberikan bantuan operasional di lapangan. Meskipun kondisi diguyur hujan, pelatihan di lapangan Pandan Wangi ini tidak menyurutkan niat dan semangat meningkatkan keterampilan para anggota Tagana mengikuti pelatihan ini. Latihan ini juga untuk mempersiapkan personel untuk mengikuti jambore Tagana se-Indonesia di Cibubur Jawa Barat Desember nanti.

TAGANA KULONPROGO MOVING, LONGSOR KALINGIWO GIRIMULYO




Sabtu, 22/11/08 Tagana Nanggulan bersama Tagana Girimulyo bergerak menuju dusun Kalingiwo untuk membantu evakuasi korban longsor. Tagana harus melewati jalan setapak yang begitu terjal dengan kemiringan 60 derajat dengan kondisi hujan yang memang waktu itu membuat jalanan menjadi licin. Evakuasi ini menjadi berbahaya dengan kondisi hujan yang masih mengguyur.
Longsor yang terjadi memang luar biasa besar. Tanah dari atas menjadi lumpur dan turun bersama pohon-pohon yang tumbang, berikut juga dengan rumah yang ada di bawahnya ikut terbawa longsoran tanah. Menurut warga memang sebelum terjadi longsoran tanah, hujan turun deras semalaman sehingga air yang ada di atasnya merembes mengakibatkan tanah longsor. Dalam kejadian ini tidak terdapat korban jiwa karena kejadian ini terjadi pukul 06.30 saat penghuni rumah keluar bekerja. Longsor ini mengenai 2 keluarga 5 rumah. Keluarga Karyo Pawiro yang semua rumah ludes terbawa longsor dan keluarga Sarno hanya mengalami rusak berat dibagian samping rumah.
Tagana langsung mendirikan posko sementara di dekat longsoran untuk memberikan kemudahan akses informasi dan bantuan kepada korban longsor sekaligus memantau pergerakan longsor yang masih labil yang kemungkinan bisa menimpa satu rumah di bawahnya.
Seluruh korban berikut satu keluarga yang rumahnya dalam kondisi rawan diungsikan di rumah kerabat korban. Sampai saat ini Tagana masih memantau pergerakan longsor karena hujan masih mengguyur dengan intensitas tinggi.

TAGANA KULONPROGO MOVING, AKSES JALAN KENTENG-GIRIMULYO PUTUS





Sabtu, 22/11/08 jalan Propinsi Girimulyo Kenteng tertutup longsoran tanah. Tagana Nanggulan dengan delapan personel meluncur di titik longsoran tepatnya di dusun Turusan. Di jalan itu banyak pohon tumbang bersamaan dengan tanah yang longsor. Beberapa warga bersama Tagana Nanggulan melakukan pembersihan dan membuka akses jalan agar dapat dilalui kendaran untuk menuju pasar Kenteng yang kebetulan pada hari itu memang sedang ramai.

Tagana hanya bisa membuka akses untuk jalan kendaraan roda dua karena banyaknya longsoran yang menutupi jalan, butuh alat berat untuk membuka akses yang lebih lebar. Dalam kejadian ini tidak terdapat korban jiwa. Hanya satu rumah menjadi rawan longsor dengan longsoran ini.

Wilayah Turusan Pendoworejo memang rawan terjadi longsoran tanah. Wilayah ini tipikal berbukit dengan tebing yang curam. Begitu juga dengan pemukiman yang berdiri di sisi-sisi tebing sehingga sangat berbahaya jika terjadi longsor. Sebenarnya longsor akan minim terjadi jika di sisi tebing dibangun bangket penahan tanah tebing. Ini menjadi pekerjaan bersama bagaimana menanggulangi longsor.
Powered By Blogger