Dalam rangka meningkatkan kesiap siagaan para anggota tagana dalam menghadapi bencana yang terjadi di Kulon Progo, hari minggu,28/3 diadakan pembinaan sekaligus refresh tentang keposkoan. Berbagai bencana yang menghadang di musim ini menuntut perhatian ekstra dari seluruh komponen masyarakat khususnya tagana.
Dalam acara ini dihadiri oleh bpk. Untung dari Dinas Sosial Kab. Kulon Progo, Koordinator TAGANA Propinsi DIY, Koordinator TAGANA Kulon Progo, 4 camat Kecamatan di tuti utara, 4 Kepala Desa se Kalibawang, Dukuh Panthok Wetan dan 48 anggota TAGANA dari 4 Kec. Tuti Utara Kulon Progo.
Dari kegiatan ini dihasilkan bahwa bagaimanapun ilmu yang didapat harul lebih diterapkan dan selalu aktif di masyarakat karena setiap medan membutuhkan skill khusus bukan hanya pengetahuan saja. Begitu juga untuk lebih mengintensifkan komunikasi TAGANA dengan kecamatan masing-masing.
Minggu, 28 Maret 2010
Senin, 22 Maret 2010
PENDIDIKAN ERA DIGITAL
Modernisasi yang terbesit di benak kita adalah segala sesuatunya serba canggih dan mudah. Orang tinggal pencet sana pencet sini semua langsung ada. Bahkan tidur pun masih bisa dapat kemudahan dan kenyamanan.
Bagaimana dengan pendidikan kita?Semua sedang dalam prosesnya.Sarana dan prasarana sedang menuju ke jalan pendidikan yang modern. Itu kalo di kota,bagaimana yang di pinggiran dan pedesan?Mungkin masih lama untuk mendapatkn imbas modernisasi yang digembar-gemborkan memberikan kemudahan. Bagaimana tidak,sarana dan prasarana belum menyentuh daerah itu. Meskipun sudah menyentuh,sumber daya yang kurang yang mengakibatkan tidak maksimalnya pemanfatanya.
Belum lagi penyimpangan yang terjadi sebagai imbas akses yang mudah. Pendidikan yang tidak terkontrol menjadikan nilai-nilai sosial yang merupakan ciri khas daerah mejadi luntur dan lebih parahnya hilang tak berbekas. Gotong royong yang 20tahun lalu kita rasakan sekarang entah kemana.30 tahun lagi siapa yang tau.
Ini transisi,tapi dimana akhir tujuan itu? Pendidikan semakin kabur arahnya. Memcetak anak pintar ato mencetak buruh yang akan digunakan pemerintah ataupun swasta?Dimana moral yang terbentuk dari pendidikan itu?Banyak perkelahian terjadi antar anak sekolah. Tidak kota tidak desa semua sama saja. Akses informasi menjadi kambing hitamnya. Bijak bagi kita untuk mengakui bahwa pendidikan kita masih jauh dari kata sempurna.
Yang tua akan mati dan yang muda akan menggantikanya. Sudah menjadi kewajiban kita regenerasi untuk terus berjalan sesuai prosesnya.
Bagaimana dengan pendidikan kita?Semua sedang dalam prosesnya.Sarana dan prasarana sedang menuju ke jalan pendidikan yang modern. Itu kalo di kota,bagaimana yang di pinggiran dan pedesan?Mungkin masih lama untuk mendapatkn imbas modernisasi yang digembar-gemborkan memberikan kemudahan. Bagaimana tidak,sarana dan prasarana belum menyentuh daerah itu. Meskipun sudah menyentuh,sumber daya yang kurang yang mengakibatkan tidak maksimalnya pemanfatanya.
Belum lagi penyimpangan yang terjadi sebagai imbas akses yang mudah. Pendidikan yang tidak terkontrol menjadikan nilai-nilai sosial yang merupakan ciri khas daerah mejadi luntur dan lebih parahnya hilang tak berbekas. Gotong royong yang 20tahun lalu kita rasakan sekarang entah kemana.30 tahun lagi siapa yang tau.
Ini transisi,tapi dimana akhir tujuan itu? Pendidikan semakin kabur arahnya. Memcetak anak pintar ato mencetak buruh yang akan digunakan pemerintah ataupun swasta?Dimana moral yang terbentuk dari pendidikan itu?Banyak perkelahian terjadi antar anak sekolah. Tidak kota tidak desa semua sama saja. Akses informasi menjadi kambing hitamnya. Bijak bagi kita untuk mengakui bahwa pendidikan kita masih jauh dari kata sempurna.
Yang tua akan mati dan yang muda akan menggantikanya. Sudah menjadi kewajiban kita regenerasi untuk terus berjalan sesuai prosesnya.
Minggu, 21 Maret 2010
BENCANAKU ULAHKU
Kehidupan manusia sudah semakin tua. Tingkah polah manusia semakin bermacam2 pola. Dari ABG Hingga tua-tua bergaya untuk dianggap modern meski memaksakan diri. Pola sosial inilah yang merubah semua sendi-sendi kehidupan. Teknologi menjadi sebuah keharusan untuk hidup modern. Itulah kehidupan yang sudah lapuk ini.
Alampun begitu juga. Pemanasan global yang selama ini di gembar-gemborkan telah banyak terbukti. Yang paling dekat dan mudah kita identifikasi seperti tanah longsor di Kulon Progo. Kulon Progo memiliki wilayah yang berbukit2,tentu longsor yang akan banyak sering mengancam. Terbukti bulan Maret sudah terjadi 100 titik longsor di pegunungan menoreh,itupun data sementara dari TAGANA yang terjun langsung menangani bencana.
Sikap ulah manusia harus dirubah untuk kebaikan manusia itu sendiri. Karena kalo tidak, 20 tahun lagi qt bisa tidak menemukan hutan di Kulon Progo atau bahkan gunung sekalian karena longsor akibar ulah manusia itu sendiri. Perubahan pola hidup manusia dengan alam sudah menjadi keharusan demi masa depan kehidupan yang lebih baik dan seimbang.
Alampun begitu juga. Pemanasan global yang selama ini di gembar-gemborkan telah banyak terbukti. Yang paling dekat dan mudah kita identifikasi seperti tanah longsor di Kulon Progo. Kulon Progo memiliki wilayah yang berbukit2,tentu longsor yang akan banyak sering mengancam. Terbukti bulan Maret sudah terjadi 100 titik longsor di pegunungan menoreh,itupun data sementara dari TAGANA yang terjun langsung menangani bencana.
Sikap ulah manusia harus dirubah untuk kebaikan manusia itu sendiri. Karena kalo tidak, 20 tahun lagi qt bisa tidak menemukan hutan di Kulon Progo atau bahkan gunung sekalian karena longsor akibar ulah manusia itu sendiri. Perubahan pola hidup manusia dengan alam sudah menjadi keharusan demi masa depan kehidupan yang lebih baik dan seimbang.
Langganan:
Postingan (Atom)